PERKEMBANGAN MEDIA

PERKEMBANGAN MEDIA


A. SURAT KABAR


Setiap harinya sekitar 60 juta eksemplar surat kabar sampai kepada pembaca Amerika Serikat. Setiap minggu lebih dari 10 ribu surat kabar mingguan memuat berita dan iklan untuk komuitas lokal (Agee (et.al) orang akan tertuju kepada Sunday Time yang terbit di New York, dengan oplah nasional setiap minggunya. Koran-koran dengan sirkulasi nasional ini dikenal dengan surat kabar metropolitan, yang selain yang terbit di New York, terdapat pula di Washington, Chicago, Los Angeles.
    Menurut  Agee (et. al) pula, secara kontemporer surat kabar memiliki tiga fungsi utama dan fungsi sekunder, 
Fungsi utama media adalah: 
1. to inform :  menginformasikan kepada pembaca secara objektif tentang apa yang terjadi dalam suatu komunitas, negara dan dunia.
2. to comment :  mengomentari  berita yang disampaikan dan mnegembangkannya ke dalam fokus berita.
3. to provide  menyediakan keperluan informasi bagi pembaca yang membutuhkan barang dan jasa melalui pemasangn iklan media.
Fungsi Sekunder media adalah:
1. Untuk kampanye proyek-proyek yang bersifat kemasyarakatan,yang diperlukan untuk membantu       kondisi tertentu
2. Memberikan hiburan kepada pembaca dengan sajian cerita komik, kartun dan cerita-cerita khusus
3. Melayani pembaca sebagai konselor yang ramah, menjadi agen informasi dam memperjuangkan hak.
    Kehadiran media massa membuat dunia dirasakan semakin kecil. Hal ini diperkuat oleh terdapat Marshall McLuhan mengenai keadaan dunia yang seolah-olah semakin kecil karena dunia saat ini bagaikan desa global (global village). Media komunikasi modern memungkinkan berjuta-juta orang di seluruh dunia untuk saling berhubungan hampir ke setiap pelosok dunia (Littlejohn, 1989: 252).
   Dalam waktu yan relatif singkat, masyarakat dunia mengetahui peristiwa 11 september 2001 di mana gedung kembar WTC di New York ditabrak oleh dua pesawat terbang AS yang dibajak oleh sekelompok teroris dan sebuah pesawat bajakan lainnya menabrak gedung Pentagon di Washington. Sekalipun peristiwa dahsyat yang menelan korban tewas sebanyak 3200 orang itu terjadi di Amerika Serikat, tidak menjadi halangan bagi media massa untuk menyebar luaskannya, menjangkau masyarakat dunia yang jumlahnya hampir 3 miliar orang. Inilah salah satu bukti keampuhan media massa dalam menyebarkan informasinya, yang mengakibatkan bahwa dunia memang bagai desa global.

Sejarah Singkat Surat Kabar

Surat kabar merupakan media massa yang paling tua dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Sejarah telah mencatat keberadaan surat kabar dimulai sejak ditemukannya mesin cetak oleh Johann Guternberg di Jerman.

Di Jerman
Prototipe pertama surat kabar diterbitkan di Bremen Jerman pada tahun 1609. Pada tahun yang sama, surat kabar yang sangat sederhana terbit di Starborg. Bentuk surat kabar yang sesungguhnya terbit pada tahun 1602 di Frankfurt, Berli, Humberg, Vienna, Amsterdam dan Antwerp ( Hiebert, Ungurait, Bohn, 1975; 206).

Di Inggris
Surat kabar pertama yang masih sedrhana terbit pada tahun 1621. Sedangkan yang dianggap sebagai benar-benar surat kabar yang terbit secara teratur ialah Oxford Gazette yang terbit di Oxford tahun 1665. Beberapa bulan kemudian ketika pemerintahan pindah ke London, surat kabar tersebut berubah namanya menjadi London Gazette. Surat kabar harian yang pertama terbit adalah Daily Courant.

Di Amerika
Surat kabar harian yang pertama di Amerika Serikat adalah Pennsylvania Evening Post dan Daily Advertiser yang terbit pada tahun 1783. Sampai tahun 18301-an, surat kabar relatif mahal harganya dan hanya dibaca oleh golongan elit, serta para politikus.

Di Indonesia 
Keberadaan surat kabar di Indonesia ditandai dengan perjalanan panjang melalui lima periode yakni masa penjajahan Belanda, Jepang, menjelang kemerdekaan dan awal kemerdekaan, sereta zaman orde lama serta orde baru.

Fungsi Surat Kabar

Dari empat fungsi media massa ( informasi. edukasi, hiburan dan persuasif), fungsi yang palnng menonjol pada surat kabar adalah informasi. Hal ini sesuai dengan tujuan utama khalayak membaca surat kabar, yaitu keingintahuan akan setiap peristiwa yang terjadi di sekitarnya. Karenanya sebagain besar rubrik surat kabar terdiri dari berbagai jenis berita. Namun demikian, fungsi hiburan surat kabar pun tidak terabaikan karena tersedianya rubrik artikel ringan, feature ( laporan perjalanan, laporan tentan profil seseorang yang unik) rubrik cerita bergambar atau komik, serta cerita bersambung. Begitu pula dengan fungsinya mendidik dan memengaruhi akan ditemukan pada rtikel ilmiah, tajuk rencana atau editorial dan rubrik opini. Fungsi pers, khususnya surat kabar pada perkembanganya bertambah, yakni sebagai alat kontrol sosial yang konstruktif.

Kategorisasi Surat Kabar

Surat kabar dapat dikelompokkan pada berbagai kategori. Dilihat dari ruang lingkupnya, maka kategorisasinya adalah surat kabar lokal,regional, dan nasional. Dtinjau dari bentuknya, ada bentuk surat kabar biasa dan tabloid. Sedangkan dilihat dari bahasa yang digunakan, ada surat kabar berbahasa indonesia , bahasa inggris dan bahasa daerah.
   Surat kabar nasional , di antaranya Kompas, Suara Pembaruan, Media Indonesia, Replubika. Surat Kabar regional, di antaranya Pikiran Rakyat ( Jawa Barat ), Jawa Pos dan Surabaya Pos ( Jawa Timur ). Bali Pos ( Bali ). Surat kabar bentuk tabloid, adalah Bintang, Citra, Nova, Bola. Surat kabar berbaha Inggris, di antaranya The Jakarta Post.

 Karakteristik Surat Kabar 

Surat kabar di Indonesia memiliki karakteristik yang berbeda dari setiap periode
    

Karakterisrik surat kabar pada orde lama : 
Sebagai corong pemerintah 
Menumbuhkan semangat 
Sebagai partisipan : media yang membawa misi partai-partai tertentu. 


Karakterisrik surat kabar pada masa Orde baru : 
   

Menyampaikan pesan pembangunan 
Mencerdaskan kehidupan bangsa 


Karakteristik surat kabar pada masa revormasi : 
Sebagai alat control social 
Sarana pendidikan 
Manyanpaikan informasi 

B. RADIO SIARAN

    Sebelum tahun 1950-an, ketika televisi menyedot banyak perhatian khalayak radio siaran, banyak orang memperkirakan bahwa radio siaran berada diambang kematian. Radio adalah media masa elektronik tertua dan sangat luwes. Selama hampir satu abad lebih keberadaanya, radio siaran telah berhasil mengatasi persaingan keras dengan bioskop, rekaman kaset, televisi, televisi kabel, electronic games, dan personal casset players. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia, dengan mengembangkan hubungan saling menguntungkan dan melengkapi dengan media lainnya ( Dominick. 2000: 242 ).
   Keunggulan radio siaran adalah berada dimana saja: di tempat tidur ( ketika orang akan tidur atau bangun tidur ), di dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai dan berbagai tempat lainnya. Radio memiliki kemampuan menjual bagi pengiklanan yang produknya dirancang khusus untuk khalayak tertentu.
   Jaringan radio siaran dirancang oleh dua atau lebih stasiun radio siaran yang membuat progam secara simultan. Anggota stasiun radio siaran disebut offiliates (himpunan) yang dapat menata hubungan secara teknik dan bergabung atau berafiliasi dalam meramu program mereka. Jaringan adalah sumber program penting, setelah kemunculan radio siaran.
   Pertengahan tahun 1980-an jaringan radio siaran bangkit kembali. sejumlah jaringan berkembang sampai 21 stasiun. Setiap jaringan menawarkan program spesial, Radio ABC, memiliki tujuh jaringan yang berbeda, mulai dari jaringan informasi ABC ( khusus berita dan talk show) sampai ke jaringan ABC FM ( khusus cerita dan hiburan ). NBC memiliki tiga jaringan : jaringan dengan orientasi anak pemuda disebut The Source, orientasi oranng dewasa NBC Radio Network, dan NBC Talknet. CBS memiliki dua jaringan, seperti United Stations. Jaringan lain yang terkenal termasuk AP dan UPI News Network, The Satellite Music Network, Mutual Broadcasting dan Transtar.
  Dalam membicarakan radio siaran, kita perlu mengetahui secara sekilas sejarah radio siaran di tempat lahirnya, yakni Amerika Serikat dan Inggris. Radio Siaran sebagai alat komunikasi ditemukan setelah mesin cetak ditemukan. Donald McNicol dalam bukunya Radio's Conquest of Space menyatakan bahwa "terkalahkannya" ruang angkasa oleh radio siaran dimulai pada tahun 1802 oleh Dane dengan ditemukannnya suatu pesan (message) dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik.
  Radio Siaran ( broadcasting ) yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa, mula-mula diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Lee De Forest melalui radio siaran eksperimennya pada tahun 1916 telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes kepada masyarakat umum, sehingga ia diangghap sebagai pelopor radio siaran, dan dijuluki the father of radio siaran atau bapak radio siaran juga yang mula-mula menyiarkan musik ialah Dr.Frank Conrad pada tahun 1919. Mulai tahun 1920 masyarakat Amerika Serikat telah dapat menikmati radio siaran secara teratur dengan berbagai programnya ( Effendy, 1990: 23 ).

Radio Siaran Sebagai The Fifth Estate

  Apabila surat kabar dikatakan keempat maka radio siaran mendapat julukan kekuatan kelima atau the fifth estate. Hal ini disebabkan radio siaran juga dapat melakukan fungsi kontro, sosial seperti surat kabar, disamping empat fungsi lainnya yakni memberi informasi, menghibur, mendidik, dan melakukan persuasi. Kekuatan radio siaran dalam memengaruhi khalayak sudah dibuktikan dari masa ke masa di berbagai negara. Salah satu contoh pada peristiwa pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945, Bung Tomo dengan gayanya yang khas melalui mikrofon "Radio Pemberontak" berhasil membangkitkan semangat bertempur, bukan saja di kalangan pemuda-pemuda Jawa Timur, tetapi juga di daerah lainnya untuk melawan Belanda. (Effendy, 1990: 63 ). Faktor-faktor yang memngaruhi kekuatan radio siaran tersebut adalah daya langsung, daya tembus dan daya tarik.

Daya Langsung

Daya langsung radio siaran berkaitan dengan proses penyusunan dan penyampaian pesan pada pendengarnya yang relatif cepat. Selanjutnya kita juga dapat melihat perbandingan daya langsung radio siaran dengan media cetak. Suatu pesan dakwah yang disampaikan melalui media cetak membutuhkan proses penyusunan dan penyebaran yang kompleks dan membutuhkan waktu yang relatif lama.Sedangkan dalam radio siaran, pesan dakwah sudah dapat dikoreksi dan dicek kebenarannya, serta dapat langsung dibacakan, bahkan radio siaran dapat langsung menyiarkan suatu peristiwa yang tengah berlangsung melalui siaran reportase atau siaran pandangan mata. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa radio siaran seharusnya lebih aktual ketimbang surat kabar. Demikian juga dalam proses penyampaian peasan dakwah melalui radio.
Daya Tembus
Daya Tembus merupakan Faktor lain yang menyebabkan radio dianggap memiliki kekutan, yaitu daya tembus radio siaran, dalam arti tidak mengenal jarak dan rintangan. Gunung-gunung, lembah-lembah, padang pasir, rawa-rawa maupun lautan dapat ditembus oleh siaran radio.
Daya Tarik

Faktor ketiga yang menyebabkan radio siaran memunyai kekuatan ialah daya tariknya yang kuat.

Karakteristik Radio Siaran

   Mark W. Hall dalam buku Broadcast Journalism mengemukakan bahwa perbedaan mendasar antara media cetak dengan radio siaran ialah media cetak dibuat untuk konsumsi mata, sedangkan radio siaran untuk konsumsi teling. Sebaliknya kita ingat kembali ciri-ciri komunikasi massa, yang membedakan media massa satu dengan media massa lainnya adalah stimulasi alat indra.
  Pesan yang disusun untuk surat kabar akan sulit dimengerti oleh komunkan bila pesan itu disampaikan melalui radio siaran. Untuk radio siaran terdapat cara tersendiri, yakni apa yang disebut broadcast style atau gaya radio siaran. Gaya radio siaran ini disebabkan oleh sifat radio siaran yang mencakup :
a. Auditori
   Sifat auditori sebagi konsekuensi dari radio siaran untuk didengar. Karena kemampuan mendengar manusia itu terbatas, maka pesan komunikasi melalui radio siaran diterima dengan selintas. Pendengar tidak akan dapat mendengar kembali (rehearing) informasi yang tidak jelas diterimanya, karena ia tidak bisa meminta kepada komunikator atau penyiar untuk mengulang informasi yang hilang tersebut, kecuali ia merkamnya. Ketika pendengar menemukan istilah yang tidak mengerti , kemudian berusaha mencari arti istilah tersebut, ia akan kehilangan informasi berikutnya. Dengan demikian pesan radio siaran harus disusun secara singkat dan jelas atau concise and clear (charnley, 1965: 29 ) atau menurut istilah Mark W.Hall, pesan radio siaran itu harus be cristal clear (1974:51)

b. Radio is the Now

    Ditinjau dari nilai aktualitas berita, mestinya radio suaran dibandingkan dengan media massa lainnya adalah yang paling aktual. Selain hitungan waktunya dalam detik, proses penyampaian pesannya lebih simpel. Radio siaran juga seringkali melakukan liputan langsung dari tempat kejadian. Dalam  radio siaran dikenal dengan istilah rewriting to update (Hall,1974). Media televisi juga bisa melakukan siaran dari tempat kejadian, tetapi dibutuhkan sebuah persiapan yang lebih matang dan peralatan yang kompleks, seperti kamera, SNG, dan lainnya.

c. Imajinatif

    Karena hanya indera pendengaran yang digunakan oleh khalayak, dan pesannya pun selintas, maka radio siaran bersifat imajinatif. Kita semua mungkin pernah mendengar reporter radio yang melaporkan siaran langsung pertandingan sepak bola. Reporter dengan suara nyaring dan irama bicara yang cepat melaporkan jalannya pertandingan dengan mengikuti perpindahan bola dari satu pemain kepada pemain lainnya. Sekalipun tidak berada di lapangan untuk menonton pertandingan yang sesungguhnya, emosi kita seringkali terbawa suasana sebagaimana yang disampaikan reporter.

d. Akrab

    Sifat radio siaran yang lainnya adalah akrab atau intim. Seorang penyiar radioo seolah-olah berada di kamar pendengar, menemani pendengar yang sedang belajar atau mengerjakan pekerjaan kantor, dan mengingatkan pendengar bahwa waktu sudah larut malam, jangan lupa mematikan kompor, menutup jendela, dan lain-lain. Dengan akrab dan cekatan ia menghidangkan acara-acara yang bervariasi, mulai dari acara yang informatif sampai acara-acara hiburan yang menggembirakan.

e. Gaya Percakapan

    "Keep it simple, keep it short, keep it conversational" (Newsom, 1985:107) adalah rumus-rumus penulisan berita radio. Penyiar radio seolah-olah bertamu ke rumah atau menemui pendengarnya di manapun mereka berada. Dalam keadaan demikian, tidak mungkin ia berbicara dengan semangat dan berteriak. Sekalipun pesannya di dengar oleh ribuan orang, tapi pendengar berada di tempat yang terpisahkan dan bersifat pribadi. Penyampaian pesannya pun harus bergaya percakapan (conversation style) Karena itu, menulis naskah radio siaran haruslah sebagaimana kita berbicara kepada khalayk sasaran (write the way you talk).


C. Televisi


     Dari semua komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki televisi dirumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari (Agee, et. al. 2001: 279)

     Televisi mengalami perkembangan yang sangat dramatis, transmisi progam televisi kabel menjangkau seluruh pelosok negeri dengan bantuan satelit dan diterima langsung pada layar trlrvisi di rumah dengan menggunakan wire atau microwave (wireless cables) yang membuka tambahan saluran televisi bagi pemirsa. Televisi tambah marak lagi setelah dikembangkanya Direct Broadcast Satellite (DBS).
    Tahun 1948 merupakan tahun penting dalam dunia pertelevisian dengan adanya perubahan dari televisi eksperimen ke televisi komersial di Amerika. Karena perkembangan televisi yangsangat cepat dari waktu ke waktu media ini memiliki dampak terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari.
    Secara bertahap layar televisi berkembang dari diagonal 7 inci kemudian 12,17,21,24, sampai 39 inci. Penonton televisi kini lebih selektif> Jam tayan televisi bertambah. Penerimaan progamnya mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Sistem penyampaian progam lebih berkembang lagi. Kini sedikitnya ada lima metode penyampaian progam televisi yang telah dikembangkan:

1. Over-the-air reception of network and local station program,

    Kualitas gambar yang masih kuno dtingkatkan dengan High Density Television (HDTV).
2. Cable, Program disampaikan melalui satelit ke sistem kabel lokal kemudian didistribusikan ke rumah-rumah dengan kabel di bawah tanah atau dengan tambahan kabel, sistem cable standard dibakukan tahun 1990-an.
3. Digital Cable, Ini bagian dari information super highway. Dahulu sistem kabel lokal dan telepon untuk pelanggan dalam jumlah besar menggunakan kabel kuno. Sekarang diganti dengan kabel serat optik yang ditanam dibawah tanah tetapi memiliki kapasitas lebih tinggi.
4. Wireless cable, Sejumlah sistem kabel menyampaikan programbagi pelanggan yang menggunakan transmisi microwave (gelombang pendek) meskipun kabel ini dibawah tanah.
5. Direct Broadcast Satellite (DBS), Program - program di transmisikan oleh satelit langsung dengan menggunakan piringan yang berdiamter 18 inci ditaruh di atap rumah atau di indonesia dikenal dengan istilah antena parabola.

Televisi (TV ) Mekanik

TV Mekanik scan televisi adalah sistem televisi yang mengandalkan perangkat pemindaian mekanik, seperti sebuah disk yang berputar dengan lubang di dalamnya atau cermin berputar, untuk memindai adegan dan menghasilkan sinyal dan alat serupa pada penerima untuk menampilkan gambar. Hal ini kontras dengan teknologi modern televisi, yang menggunakan metode pemindaian elektronik, misalnya sinar elektron Tabung sinar katoda (CRT) televisi, dan LCD menampilkan, untuk membuat dan menampilkan gambar.

Televisi Elektronik


Baik Farnsworth, maupun Zworykin, bekerja terpisah, dan keduanya telah berhasil dalam kemajuan dalam perkembangan TV secara komersial dengan biaya yang sangat terjangkau. Di tahun 1935, keduanya mulai memancarkan siaran dengan menggunakan sistem yang sepenuhnya elektronik. Kompetitor utama mereka Baird Television, yang sudah lebih awal melakukan siaran sejak 1928, dengan menggunakan sistem mekanik seluruhnya. Saat itu hanya sedikit yang memiliki televisi ( TV ), pada umumnya dengan kualitas seadanya. 

Pesawat televisi yang bersifat komersial untuk kali pertama dibuat oleh perusahaan Telefunken (jerman yang menggunakan CRT atau Carthode Ray Tube pada tahun 1934. Teknologi CRT ini sampai sekarang masih digunakan. memakai LCR atau Liquid Cyrstal Display sehingga televisi menjadi jauh lebihh ramping. Televisi yang menggunakan LCD dikenal sebagai televisi layar datar.


Fungsi Televisi


Fungsi televisi sama dengan fungsi media massa lainnya (suratkabar dan radio siaran), yakni memberi informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk. Tetapi fungsi menghibur lebi dominan pada media televisi sebagaimana hasil penelitian-penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi UNPAD, yang menyatakan bahwa pada umumnya tujuan utama khalayak menonton televisi untuk memperoleh hiburan, selanjtnya untuk memperoleh informasi.


Karakteristik Televisi


Ditinjau dari stimulasi alat indra, dalam raio siaran, surat kabar hanya satu alat indera yang mendapat stimulus . Radio siaran dengan indera pendengaran, surat kabar dengan indera penglihatan.


 Audiovisual

Televisi memiliki kelebihan yakni dapat didengar dan dilihat (audiovisual). Jadi apabila khalayak radio siaran hanya mendengar kata-kata, musik dan efek suara, maka khalayak televisi dapat melihat gambr yang bergerak.

Berpikir dalam Gambar

Pihak yang bertanggung jawab atas kelancaran acara televisi adalah pengarah acara. Bila ia membuat naskah acara atau membaca naskah acara, ia harus berpikir dalam gambar.

Pengoperasian Lebih Kompleks

Dibandingkan dengan radio siaran, pengoperasian televisi lebih kompleks karena lebih banyak melibatkan orang, untuk menayangkan acara siaran berita yang dibawakan oleh dua orang pembaca berita saja dapat melibatkan 10 orang.

Faktor - faktor yang perlu Diperhatikan


Kita sudah membahas mengenai karakteristik  suatu peristiwa yang laik menjadi berita, yakni bahwa fakta dannopini tersebut harus mengandung unsur penting dan menarik. Tetapi ada faktor-faktor yang harus diperhatikan seperti :


-Pemirsa

-Waktu
-Durasi
-Metode Penyajian

Trend Televisi


Sukses suatu program acara pada media televisi seringkali diikuti oleh stasiun televisi lainnya dengan acara-acara yang sejenis, Hal ini dinamakan sebagai copycat. Ada juga acara yang sukses di negara asalnya sehingga dibuat versi negara lain, dinamakan franchise. Contoh acara-acara franchise adalah "Who Wants To Be A Millionare" (RCTI,ANTV), "Indonesian Idol" (RCTI), "Gong Show"(Trans Tv) dan lain-lain, sedangkan contoh acara-acara copycat adalah "Hidayah"(RCTI) yang meniru "Rahasia Ilahi"(TPI),"Lunas" (SCTV) "Tolong" (SCTV) dan sebagainya yang meniru "Uang Kaget" (RCTI), "Treking" (RCTI) dan masih banyak lagi.






DAFTAR PUSTAKA


Elvinaro Ardianto. 2015. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fase Perkembangan Teknologi dari Masa ke Masa